..:: Selamat Datang di iloworld.blogspot.com ::..

Jumat, 02 November 2007

Inggris Bakal Berlakukan KTP Biometrik Pertama di Dunia

source

LONDON - Rencana Inggris untuk memberlakukan kartu identitas biometrik pertama di dunia mendapat dukungan dari Majelis Rendah, Selasa lalu, meskipun pemerintahan PM Tony Blair mendapat perlawanan dari wakil-wakil partai pimpinannya.

Ketika voting mengenai kartu identitas tersebut dilakukan, dukungan wakil rakyat dari Partai Buruh di Majelis Rendah terhadap rencana itu hanya 31 suara. Padahal, partai pimpinan Blair itu menguasai 66 kursi.

Hal itu merupakan pembangkangan pertama para anggota parlemen dari Partai Buruh, sejak Blair terpilih kembali Mei lalu untuk masa jabatan yang ketiga.

Kartu identitas biometrik itu dirancang untuk menangkal aksi terorisme, kejahatan, dan pelanggaran imigrasi.

Meski ada perlawanan terhadap Blair, usulan pembuatan kartu identitas canggih tersebut akan melanjutkan proses legislasinya sampai menjadi undang-undang. Jika rancangan undang-undang itu disetujui, rakyat Inggris untuk kali pertama akan membawa kartu identitas sejak benda tersebut dihilangkan semasa Perang Dunia II oleh pemerintahan Winston Churchill.

Para penentang rencana itu mengatakan, kartu identitas tersebut terlalu mahal dan tidak dibutuhkan. Mereka khawatir, kartu itu akhirnya menjadi suatu kewajiban.

Kartu identitas tersebut menggunakan teknologi biometrik untuk mengidentifikasi sidik jari, wajah, dan selaput pelangi pada mata.

Dipantau

Neil Fisher, direktur keamanan dan intelijen di lembaga teknologi Inggris QinetiQ, mengatakan banyak negara lain sedang memantau upaya Inggris tersebut.

''Tak seorang pun memiliki sistem kartu identitas yang serumit ini, dengan menggunakan tiga tipe biometrik,'' kata dia kepada Reuters

''Amerika sedang memantau kita. Saya kira jika kita tetap melanjutkan proyek ini, kita melakukan tindakan yang benar. Skema ini akan menjadi teladan bagi banyak orang,'' tambahnya.

Kubu oposisi, yakni Konservatif dan Liberal Demokrat, mengatakan akan menentang program kartu identifas biometrik tersebut.

''Kami melihat tidak ada manfaatnya. Biayanya terlalu mahal dan berisiko merusak kebebasan dan privasi,'' kata David Davis, Menteri Dalam Negeri Kabinet Bayangan Konservatif.

Meskipun perolehan kursi Partai Buruh di House of Commons berkurang pada pemilu Mei lalu, beberapa wakil partai itu mungkin memutuskan menolak dalam voting tersebut.

Namun, para pengamat politik memperkirakan rencana tersebut tetap mendapatkan dukungan yang memadai.

Sebuah penelitian yang diumumkan Senin lalu mengatakan, biaya proyek tersebut melonjak 19 miliar poundsterling menjadi 35 miliar poundsterling. Namun Blair mengatakan isu pelonjakan biaya itu dilebih-lebihkan.

Jika proyek itu disetujui parlemen, kartu identitas sukarela paling cepat tersedia pada 2008 dan kartu itu tidak diberlakukan secara wajib sampai 2013.(rtr-ben-25)

Tidak ada komentar: