..:: Selamat Datang di iloworld.blogspot.com ::..

Jumat, 28 September 2007

Memonitor Kriminalitas dengan GIS di Berbagai Negara



Buana Katulistiwa - Teknologi geospasial telah menjadi bagian yang sangat penting dan berguna dalam implementasi aktivitas kontrol maupun monitoring kriminalitas. Beberapa instansi dari berbagai belahan dunia telah menunjukkan bagaimana manfaat teknologi ini.

Situs berkonten GIS, www.gisdevelopment.net sengaja menghimpun berbagai penggunaan teknologi ini dari berbagai kasus di beberapa negara, untuk menjelaskan kemanfaatannya yang sangat signifikan bagi membantu aparat kepolisian dalam memerangi kejahatan, khususnya di kota-kota besar.

Salah satu contoh yang mereka sebut adalah pemetaan kriminalitas dengan menggunakan GIS di West Midlands Waterways yang telah memberikan keuntungan bagi daerah sekitar Wolverhampton Top Lock di Inggris, yang mampu mengurangi angka kriminalitas di daerah itu mencapai setengah.

West Midlands Waterways pernah tercatat sebagai daerah yang sering diberitakan sebagai daerah kriminalitas dan perilaku antisosial sejak 2002, ketika British Waterways memulai investigasi melalui cara baru untuk menangani masalah itu. Sesuai hasil dari data dan peta geospasial, daerah titik kejadian dengan jelas diidentifikasi sepanjang unit waterway. Ini memungkinkan British Waterways menggunakan informasi tersebut dalam kerjasama dengan organisasi lainnya untuk mencapai target dan mengurangi tingkat kriminalitas pada area yang terkena dampak.

Polisi Camden City di Amerika Serikat menggunakan teknologi geospasial yang membawa mereka untuk mampu mengukur daerah dengan angka kriminalitas tinggi dan menjangkaunya. Peta kriminalitas GIS mengalisis permintaan layanan dan laporan polisi, memberi kemampuan departemen ini untuk menunjukkan dengan tepat kecenderungan yang terjadi di setiap seksi di seluruh bagian kota. Ketika suatu area kriminal besar dideteksi maka para petugas langsung direlokasikan ke sana untuk 28 hari untuk membekuk kejahatan. Inisiatif pemetaan menghasilkan pengurangan signifikan angka kriminalitas pada sektor East Camden.

California University of Pennsylvania membantu kepolisian dalam memetakan kriminalitas dalam pembangunan Pusat Pemetaan Kriminalitas (Crime Mapping Center) baru, yang dibangun tahun ini. Pusat Pemetaan Kriminalitas menggunakan teknologi GIS, dan para mahasiswa melengkapi laporan mingguan atau bulanan pemetaan kriminalitas untuk departemen kepolisian pedesaan. Laporan tersebut menunjukkan pola spasial kriminalitas, dan peta menggambarkan keseluruhan dan kriminalitas khusus seperti penodongan ataupun kejahatan. Sehingga pihak kepolisian memiliki gagasan bilamana kejahatan serupa dapat terjadi. Peta yang diselesaikan itu membantu departemen kepolisian untuk memonitor kriminalitas.

North London Strategic Alliance (NLSA) memilih ESRI ArcPad GIS untuk memandu tekonologi untuk melawan aktivitas kriminalitas seperti graffiti, flytipping, perilaku antisosial dan pencurigaan kendaraan bermotor dan menyesuaikan kondisi lingkungan yang mendukung berbagai aktivitas kejahatan itu.

Solusi GIS bergerak memungkinkan para pejabat wilayah, seperti para petugas lapangan, dan komunitas kepolisian lainnya memberikan dukungan kepada petugas, untuk melaporkan lokasi dan detil kejadian setiap waktu dengan menggunakan teknologi GPS dan GPRS, sehingga memampukan mereka melakukan aksi korektif dengan segera.

Polisi Tasmania telah menandatangani perjanjian lisensi perangkat lunak selama tiga tahun dengan perusahaan MapInfo. Perusahaan akan memberikan akses kepada 1.500 petugas dan pelayan publik lainnya untuk memperoleh data dan peta kriminal dengan lebih cepat, dengan analisis pola kriminalitas yang lebih komprehensif.

Di Rusia, teknologi ini juga telah digunakan untuk mengatasi kriminalitas bidang kehutanan yang mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup di Far Eastern Federal District Rusia. Valery Roshchupkin, Kepala Kantor Kehutanan Federal mengatakan sebuah pertemuan telah digelar dengan wakil khusus presiden untuk membahas sistem monitoring hutan baru. Pejabat kehutanan mencoba melakukan kontrol dengan menggunakan survei ruang digital dan fotografi dan aerial photography yang memungkinkan mereka dengan cepat menemukan area dimana penebangan pohon terjadi dan menetapkan apakah itu ilegal atau tidak.

Baru-baru ini Pemerintah Malaysia juga menyatakan menggunakan remote sensing atau teknologi satelit melalui Pusat Remote Sensing Malaysia, yang digunakan untuk mendeteksi illegal logging di negara itu.

Penggunaan teknologi geospasial juga dilakukan di beberapa negara lain seperti Afghanistan dengan menggunakan monitor citra satelit IKONOS. (bj)


GIS untuk Pencegahan Pelanggaran Konstruksi, Pajak Hingga Sampah di New Delhi



Buana Katulistiwa- Ibukota India, New Delhi dalam waktu tak lama lagi akan mengunakan GIS, citra satelit 3-D dan kamera laser untuk memonitor berbagai pelayanan, mengecek pelanggaran hak ilegal dan kontstruksi yang tak sesuai peruntukan, pencegahan kemacetan lalu lintas dan membantu dalam pengumpulan pajak kekayaan.

Teknologi yang akan diluncurkan dengan kolaborasi Akademi Sains Rusia, akan membantu memonitor berbagai hal dengan mengacu kepada data-data yang relevan. Selain itu juga akan dimanfaatkan dalam perencanaan dan pengembangan wilayah, manajemen utilitas seperti air, listrik, gas, manajemen bencana dan kontrol polusi melalui monitoring lingkungan, hingga untuk aspek lain seperti pengumpulan sampah.

Sumber gisdevelopment.net, Rabu (1/2) menyebut pada tahap pertama, proyek percontohan akan meng-cover area 20 km persegi di Chandni Chowk, yang akan dimonitor. Aktivitas perluasan monitoring GIS akan dimulai di sana selama enam bulan dan akan diperluas hingga ke ibukota nasional hingga pelaksanaan Common Wealth Games tahun 2010 dan kemudian ke metropolis lainnya.(ss)

GIS untuk Memetakan Kemiskinan di Azerbaijan



Buana Katulistiwa - Asian Development Bank (ADB), United Nations Development Programme (UNDP) dan Kementrian Ekonomi Pembangunan Azerbaijan baru-baru ini menyepakati sebuah proyek pemetaan sebesar 500.000 dolar AS.

Proyek yang menggunakan GIS dan citra satelit ini memiliki tujuan untuk memetakan perubahan penggunaan tanah, memetakan sumber daya alam dan memetakan kemiskinan di Azerbaijan. Tujuan akhir proyek ini adalah untuk meningkatkan proses perencanaan strategis, pemerintahan, kemampuan mobilisasi sumberdaya bagi kota-kota di Azerbaijan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.

Sumber gisdevelopment.net, baru-baru ini menyebut, proyek yang diberi nama City Development Strategy (CDS) akan dilakukan di Ganja, Sheki dan Mingechevir sebagai proyek percontohan (pilot project), wilayah ini merupakan bagian daerah yang belum berkembang.

Lama proyek yang dianggarkan selama 18 bulan ini akan diimplementasikan oleh Sekretariat Pengurangan Kemiskinan dan Pembangunan Ekonomi atau Secretariate of Poverty Reduction and Economic Development (SPRED). Sekretariat ini merupakan bagian dari kegiatan Aliansi Kota-kota (The Cities Alliance) yang merupakan koalisi kota-kota se-dunia yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan di wilayah-wilayah perkotaan di seluruh dunia. (ms)

Peran GIS Sangat Bermanfaat Bagi Media Massa



Buana Katulistiwa- Manfaat GIS bagi tugas-tugas jurnalistik, termasuk dalam urusan pemasaran media, memang bukan berita baru. Koran Arizona Republic, di Arizona, AS, memanfaatkan GIS untuk menjual iklan bagi para pengiklan dengan lebih mudah.

Arizona Republic, yang melayani sekitar 1,275 juta rumah tangga di Maricopa dan Pinal, Arizona, dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS ESRI memberikan pilihan bagi para pemasang iklan untuk menjangkau konsumen langsung, sehingga memudahkan mereka menargetkan konsumen lebih akurat daripada cara yang tradisional yakni pemasaran berdasarkan kode pos, kelompok blok sensus atau rute pengantaran.

GIS membuat penjualan dimasukkan ke pengiklan dengan lebih mudah. Koran ini kini telah menemukan solusi dari yang sebelumnya belum ditemukan, termasuk melakukan seleksi demografis berdasarkan geografi dan per rumah tangga. Ini memberikan konsumen mereka memiliki lebih keunggulan.

Staf penjualan log on ke dalam aplikasi berbasis pemetaan yang mencakup teritori yang di-cover Arizona Republic, untuk melihat para langganan maupun bukan langganan, lalu memilih dari daftar demografis untuk membantu pengiklan menemukan dengan mudah konsumen mereka.

Sebagai contoh, jika pengiklan tertarik dengan income para konsumen, mereka dapat memilih variabel demografik dan jumlah, misalnya income antara 50.000 dolar AS dan 74.999 dolar AS. Variabel demografis lainnya dapat dilihat misalnya berdasarkan kepemilikan kolam renang, dalam kelompok income yang mereka pilih.

Dengan menggunakan GIS, pengiklan dapat menemukan pasar khusus untuk konsumen yang mereka pilih berdasarkan rumah tangga untuk mereka masuki, untuk menggantikan rute pengantaran, kode wilayah atau blok sensus. (bj)

YBK dan Walhi Bahas Aplikasi SIG untuk Bencana Aceh



Buana Katulistiwa- Pemanfataan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk bencana Aceh menjadi perhatian serius berbagai kalangan. Walhi Eksekutif Nasional, di kantornya Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (3/1) misalnya mengambil inisiatif untuk mengadakan rapat koordinasi pembangunan sistem ini karena dinilai belum dimanfaatkan dan terkoordinasi dengan baik. Koordinator program dari Walhi, Handiman Rico, mengatakan sistem ini akan digunakan untuk pemantauan perkembangan bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh rekan-rekan LSM di Aceh. "Updating data bersifat dua arah, dari posko-posko ke pusat dan nantinya digunakan oleh posko-posko disana dan masyarakat" paparnya.

Data akan di-update sesuai dengan informasi dari lapangan berupa data logistik, korban dan relawan. Tiap data memiliki klasifikasi sendiri, untuk logistik akan diperjelas apa saja yang tersedia dan yang dibutuhkan. Untuk korban dibagi menjadi korban selamat, meninggal dan dalam perawatan. Relawan pun akan diklasifikasi berdasarkan keahlian.

Sistem ini diharapkan dapat memberikan informasi terkini tentang keadaan di lapangan yang berguna untuk koordinasi. Hasil dari pengolahan data akan ditampilkan dalam website Walhi dan disebarkan untuk umum. Ditambahkan Rico, untuk saat ini hanya data dari LSM rekanan Walhi saja yang bisa ditampilkan. "Kita tidak yakin akan mendapatkan data dari posko bantuan atas nama pemerintah dan swasta" keluhnya. Namun, inilah tantangan untuk memberi informasi sebaik-baiknya, ujarnya memberi semangat.

Data yang dikirim melalui faksimili akan di masukan ke dalam sistem oleh tim relawan operator. Kemampuan penguasaan perangkat lunak pemetaan menjadi tuntutan yang harus dikuasai oleh relawan operator. Tuntutan ini disanggupi anggota Geographical Mountaineering Club Universitas Indonesia (GMC UI) yang terdiri dari mahasiswa Geografi UI, yang memang mendapatkan mata kuliah keahlian di bidang SIG. Untuk penyediaan data dasar digital wilayah Aceh, Yayasan Buana Katulistiwa (YBK) bersedia memberikannya.

Rapat ini diikuti oleh tiga orang staf YBK, lima orang relawan GMC UI, dan dua orang koordinator dari Walhi. Rapat diakhiri pukul 19.30 dan rencananya pelaksanaan akan dimulai hari ini (4/1).

Dayat, seorang relawan dari GMC UI menjelaskan bahwa ia dan rekannya telah menawarkan konsep ini ke beberapa Posko Bantuan, namun ditolak. "Kami datang malah dicuekin, boro-boro diterima", jelasnya seusai rapat. Keinginan untuk memberi bantuan sesuai kemampuan, seperti gayung bersambut dengan rencana Walhi untuk ini.

Direncanakan, dalam waktu dekat ini akan dikirim relawan yang bersifat sebagai kolektor data dan koordinasi jenis data yang dibutuhkan oleh tim pusat dengan posko. "Datanya yang diambil akan bersifat geografis, kemungkinan rekan GMC lain yang akan dikirim" ujar Sapta Ananda, koordinator operator SIG dari YBK. Ia menambahkan, kolektor data ini dibutuhkan untuk menpertajam analisis yang mungkin dibuat sesuai kebutuhkan penyampaian bantuan. (dp)

Rabu, 26 September 2007

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN LISTRIK DISTRIBUSI (SIGO) PT. PLN (PERSERO)

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS – JARINGAN LISTRIK DISTRIBUSI (SIGO), merupakan aplikasi yang dibangun dengan teknologi Sistem Informasi Geografis yang dapat menvisualisasikan kondisi asset-asset dari semua obyek kelistrikan, meliputi asset-asset jaringan distribusi yang antara lain : Gardu Induk, Penyulang, Sambungan Tegangan Tinggi, Sambungan Tegangan Rendah, Gardu Distribusi dan Sambungan Rumah dan lain-lain, semua informasi yang didapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam rangka pembangunan dan implementasi infrastruktur ketenaga listrikan. APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS – JARINGAN LISTRIK DISTRIBUSI (SIGO), dipergunakan juga untuk memonitoring hasil survey asset kelistrikan, menyimpan, memanipulasi dan menganalisa informasi geografis dimana didalamnya terdapat informasi mengenai komponen geografis/data spatial dan database textual yang merupakan asset utama yang dimiliki PT. PLN (Persero). Dengan basis RDBMS dan berpola pada Sistem Informasi Geografis atau Geographical Information System (GIS) menawarkan suatu sistem yang mengintegrasikan data yang bersifat keruangan (spasial/geografis) dengan data textual yang merupakan deskripsi menyeluruh tentang obyek dan keterkaitannya dengan obyek lain. Feature-feature yang terdapat pada aplikasi ini, antara lain : Pelayanan Pelanggan - Pelayanan Pasang Baru - Pelayanan Rubah Daya Pelayanan Gangguan - Pelayanan Gangguan Pelanggan - Saidi-Saifi Tingkat Mutu Pelayanan - Sistem Layanan Kelistrikan - Daftar TMP Rekondisi Gardu Distribusi - Mutasi Gardu Distribusi - Kondisi Gardu Distribusi Susut Jaringan kelistrikan - Susut Gardu Distribusi - Susut Penyulang Tracing Obyek Kelistrikan - Tracing Downstream Arus Listrik - Tracing UpStream Arus Listrik Simulasi KetenagaListrikan, Perencanaan Jaringan Kelistrikan, Monitoring, Analisis, Intergration CMS, Data Center, Distribution Management System, ext. APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS – JARINGAN LISTRIK DISTRIBUSI (SIGO) Dengan sistem ini data dapat dikelola,dan dilakukan manipulasi untuk keperluan analisis secara komprehensif dan sekaligus menampilkan hasilnya dalam berbagai format baik berupa peta maupun berupa tabel atau report. Software : - Esri Product : ArcGIS91, ArcSDE91 - GE Smallworld Core Technology 4.0 - GE Smallworld IAS 4.0 (untuk menampilkan informasi asset diinternet dalam bentuk WEB GIS)

Sabtu, 22 September 2007

Sistem Keuangan Negara Online



Saya baru membaca berita hari ini. Topik yang menarik adalah sistem keuangan negara akan segera dibuat online mulai tanggal 1 Oktober 2007. Pernyataan ini disampaikan oleh Wapres Jusuf Kalla. Beliau menyatakan bahwa seluruh pemasukan dan pengeluaran keuangan negara akan masuk ke dalam satu rekening. Karena sudah online, diharapkan sistem seperti ini akan transparan dan terbuka.

Dengan sistem online, Pak Wapres berharap bahwa posisi perbendaharaan negara pada masing-masing propinsi dapat diketahui setiap sore hari. Tujuan pemakaian sistem ini adalah untuk efisiensi manajemen keuangan negara. Jadi, saldo negara keluar masuk dapat diketahui.

Selama ini, saya tidak tahu sistem keuangan negara seperti apa. Sistem keuangan negara sepertinya tidak jelas bahkan “tertutup” untuk publik. Saat melakukan pencarian di Google, saya menemukan Undang-Undang Tentang Keuangan Negara tahun 2003. Selengkapnya dapat anda baca di SINI. Harapan saya adalah agar masyarakat luas bisa mengetahui aliran dana (cash flow) kas negara. Sekalian juga, kita menjadi tahu sebenarnya berapa jumlah kas negara kita dengan pasti. Itu berarti masyarakat akan menjadi paham kondisi kas negara sehingga pemerintah dapat lebih bijak dalam mengelola kas negara tersebut.

SAP All-In-One Solusi IT untuk Industri Pendidikan



Kebutuhan akan suatu IT sistem di berbagai industri dewasa ini makin dirasakan manfaatnya. Bila penggunaan IT di sektor retail, banking, oil and gas, dan lain-lain sudah merupakan hal yang lumrah maka kebutuhan IT sistem di sektor pendidikan mulai dirasa penting bagi pelaku di industri pendidikan.

Meskipun saat ini banyak universitas-universitas di Indonesia yang sudah menggunakan sistem IT dalam mengelola organisasinya, namun tak bisa dipungkiri jumlah universitas yang dalam tata kelolanya bersifat tradisional masih lebih banyak lagi. Selain itu sistem yang digunakan biasanya masih dikembangkan secara internal oleh universitas.

Di negara-negara yang sistem pendidikannya sudah maju, kebutuhan berbagai institusi pendidikan terhadap sistem IT sudah dirasakan manfaatnya. Hal itu membuat cukup banyak vendor-vendor IT yang memproduksi software yang dapat mendukung operasionalisasi institusi-institusi pendidikan. Salah satu vendor yang cukup concern terhadap pengembangan software seperti ini adalah ESX Inc.

Perusahaan yang di komandoi oleh presiden Les Schlain ini memiliki solusi yang dinamakan xCatalyst Education Management Software. Untuk pengelolaan data di universitas, ESX Inc. mempunyai sistem yang dinamakan FacultyInformation System yang merupakan web-based utility yang dapat mengotomatisasi dan menyederhanakan proses updating dan reporting faculty information.

Dalam situs resminya, ESX Inc. menjelaskan bahwa software ini dirancang khusus sebagai solusi yang menangani seluruh aspek dari educational organization. Mulai dari faculty reporting systems sampai course catalogs. Kelebihan sistem ini adalah mampu mengkordinasikan semua aspek yang terdapat di organisasi pendidikan menjadi sebuah fondasi sentral.

Sistem ini selain bermanfaat bagi pihak pihak institusi atau universitas juga mempermudah dan mendukung kegiatan mahasiswa. Karena anggotanya dapat me-log in website yang aman untuk melakukan berbagai aktivitas pendidikan dan meng-update data personal. Jadi sistem ini mirip dengan e-HR yang sering digunakan di perusahaan-perusahaan.

Seperti halnya perusahaan-perusahaan umum, organisasi dan institusi pendidikan pada dasarnya juga membutuhkan penanganan organisasi yang tertata rapi. Contohnya adalah penanganan terhadap hal-hal seperti administrative, reporting requirements dan traffic reports yang dapat saling terintegrasi ke dalam sebuah sistem koordinasi. Pengolahan database mahasiswa juga tidak bisa dilakukan secara manual lagi. Oleh karena itulah sistem IT mutlak dibutuhkan institusi pendidikan yang ingin berjalan kearah modernisasi.

Di Indonesia sendiri SAP sebagai salah satu vendor IT terkemuka mulai menyadari kebutuhan institusi dan organisasi pendidikan yang saat ini mulai kearah sana. Oleh karena itu bekerjasama dengan partner Perdana, mereka membuat SAP All-in-One yang khusus diperuntukkan bagi dunia pendidikan. SAP All-in-One sendiri merupakan paket solusi industri spesifik dengan konten, sarana dan metodelogi yang siap pakai dan memungkinkan implementasi berbiaya efektif bagi organisasi skala menengah atau Small Medium Enterprise. Jadi, SAP All-in-One berbeda dengan SAP Solution untuk perusahaan skala multi industri yang di dalamnya terdapat paket untuk mengelola berbagai jenis industri.

"Ini sebenarnya suatu konsep dimana kita membangun solusi buat perusahaan skala menengah yang mengakomodasi ciri-ciri seperti ini. Akhirnya kita mengeluarkan satu konsep yang namanya all-inone. Sesuai dengan namanya, all-in-one merupakan gabungan solusi yang didesain khusus untuk industri tertentu", ujar Singgih Wandojo, Marketing Director PT. SAP Indonesia. Kebutuhan akan sebuah sistem IT yang mampu mengelola organisasi juga disadari oleh Universitas Islam Indonesia (UII), salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Yogyakarta. Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, Mec, melihat kebutuhan sistem yang terintegrasi bagi universitas yang memiliki 17.000 mahasiswa lebih ini tak bisa ditawar lagi.

"Dengan sistem yang terintegrasi, UII mengharapkan akan mendapatkan akuntabilitas dan transparansi dalam proses manajemen organisasi, sehingga mendorong perusahaan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dalam memperbaiki kinerja organisasi.

Disamping itu, dengan peningkatan kinerja organisasi juga diharapkan mampu meningkatkan daya saing UII dalam kancah persaingan industri pendidikan baik di dalam negeri maupun secara global", ujarnya.

Alasan lain yang mendorong UII untuk serius menggarap sistem IT mereka adalah ketidakmampuan sistem lama mereka dalam mengkover kebutuhan-kebutuhan organisasi. "Perkembangan UII membuat unit-unit di UII berkembang cepat, maka akurasi data dan informasi keuangan menjadi kebutuhan yang kritis dalam pengambilan keputusan. Manajemen membutuhkan informasi yang lebih akurat, real time, serta transparan untuk menyelesaikan persoalan unitnya", ujar Dekar Urumsah, Chief of Information

Systems Centre UII beralasan. Selain itu kelambatan pengambilan keputusan merupakan salah satu faktor penghambat yang disebabkan adanya keterbatasan data keuangan yang tidak real time. Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut akhirnya UII memutuskan untuk menggunakan SAP All-in-One sebagai solusi IT

mereka menggantikan SIMKEU (Sistem Informasi Keuangan) yang sebelumnya dikembangkan secara internal. Dalam pengoperasiannya, SIMKEU ternyata tidak mampu menyajikan laporan keuangan yang sesuai standar akuntasi dengan cepat sehingga membutuhkan sumber daya tambahan yang pada akhirnya memerlukan biaya tambahan.

Berawal dari keikutsertaan di SAP University Alliance, UII dapat mengenal solusi SAP lebih dalam. Di lain sisi, sistem yang digunakan UII sebelumnya mengalami kegagalan. Oleh karena itu setelah jajaran manajemen UII mempelajari dan mengevaluasi solusi SAP, akhirnya UII memutuskan untuk mengimplementasikan SAP All-in-One. "Kegagalan sistem yang sebelumnya, membuat pihak manajemen menginginkan satu solusi yang tidak saja berfungsi sebagai pengganti piranti lunak akuntasi. Tetapi lebih menginginkan suatu solusi ERP yang mampu mengintegrasikan sistem-sistem yang telah terpasang pada unit-unit bisnis UII", tambah  Dekar Urumsah.

ERP Sebagai trend teknologi sistem informasi dewasa



Dari semua pengembangan teknologi sistem informasi dewasa ini, satu sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan adalah Enterprise Resource Planning atau ERP.

ERP adalah paket software yang memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhan aktivitasnya, dari sudut pandang proses bisnis di dalam perusahaan atau organisasi tersebut.

Software ERP adalah salah satu sistem informasi yang tercanggih dan juga termahal yang bisa didapatkan pada awal abad 21 ini. Untuk dapat mengadopsi teknologi ERP, suatu perusahaan tidak jarang harus menyediakan dana hingga milyaran rupiah. Dana sebesar itu harus disediakan untuk investasi paket software ERP, hardware berupa server dan desktop, database dan operating system software, high performance network, hingga biaya konsultasi untuk implementasi. Meskipun dihalangi oleh biaya investasi yang besar, banyak perusahaan di dunia –termasuk Indonesia– seperti berlomba-lomba untuk mengadopsi system informasi ini. Hal ini karena paket software ERP yang diimplementasikan secara baik akan menghasilkan return terhadap investasi yang layak dan dalam waktu cepat.

Karena ERP menangani seluruh aktivitas dalam organisasi, ERP membawa budaya kerja baru dan integrasi dalam organisasi. ERP mengambil alih tugas rutin dari personel –dari tingkat operator hingga manajer fungsional– sehingga memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia perusahaan untuk berkonsentrasi dalam penanganan masalah yang kritis dan berdampak jangka panjang. ERP juga membawa dampak cost efficiency yang signifikan dengan adanya integrasi dan monitoring yang berkelanjutan terhadap performance organisasi. Pendeknya, ERP bukan hanya suatu software semata, namun suatu solusi terhadap permasalahan informasi dalam organisasi.

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) dapat didefinisikan sebagai software information system berbasis komputer yang dirancang untuk mengolah dan memanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi dan menyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan pelayanan konsumen yang real-time dan terintegrasi.

Keistimewaan ERP dibandingkan teknologi system informasi lainnya terletak pada sifatnya yang terintegrasi, sehingga ERP mampu mengatasi banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Misalnya, manajemen material, masalah pengendalian mutu, produktivitas karyawan, pelayanan pelanggan, manajemen kas, masalah inventori, dan lain-lain. ERP system memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi dengan aktivitas di unit lain dalam organisasi, contohnya integrasi antara produksi dengan sumber daya manusia. Dengan mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database tunggal (single database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut.

Sebagai hasilnya, ERP system dapat mendorong ke arah kemampuan decision-making yang lebih baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif, seperti misalnya penurunan inventory level, pengurangan personel, percepatan pengolahan laporan keuangan, dan lain-lain.

Keunggulan ERP yang biasanya dijadikan alasan bagi perusahaan untuk mengimplementasikan ERP dalam system informasinya adalah :

- ERP mengitegrasikan aktivitas perusahaan Pemrosesan data di dalam ERP system terjadi secara cross-functional dengan data yang terhimpun dalam satu sistem sehingga menyebabkan hilangnya batas antar unit atau lokasi dalam organisasi.
-ERP memberikan kesempatan untuk mengadopsi best practice Paket software standard ERP terdiri dari ribuan atau bahkan lebih best practice dari proses bisnis yang dapat meningkatkan performance dan produktivitas perusahaan bila diimplementasikan
- ERP memberikan kemampuan standarisasi dalam organisasi Standarisasi yang dimaksud adalah penyamaan proses bisnis di lokasi-lokasi yang berbeda di dalam satu perusahaan untuk kepentingan efisiensi dan konsistensi image terhadap konsumen
- ERP menghindarkan terjadinya information asymmetry Karena ERP menggunakan single database, maka akan menghindarkan terjadinya monopoli informasi di suatu unit organisasi, meningkatkan kemampuan kontrol, meningkatkan kemampuan decision-making dan menghindarkan pekerjaan yang sia-sia dalam penyiapan informasi atau input data di lebih dari satu tempat
- ERP menyediakan informasi secara real-time dan on-line Dimungkinkan dengan terhubungnya semua end-user perusahaan dalam satu sistem informasi secara on-line
- ERP memberikan keleluasaan untuk mengakses data perencanaan dan controlling secara simultan Dengan penggunaan single database, semua user dalam organisasi dapat mengakses suatu data secara simultan, memberikan kemampuan perencanaan dan controlling yanglebih konsisten
- ERP memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasi di dalam satu perusahaan
- ERP memberikan kemampuan kepada user dari berbagai fungsi dan lokasi dalam organisasi untuk berkomunikasi dan kolaborasi dengan adanya proses yang saling berhubungan. Adanya proses yang standar juga mengurangi potensi konflik.
- ERP memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasi antar perusahaan

Trend bisnis modern saat ini adalah untuk mengintegrasikan database organisasi kepada organisasi partner untuk kepentingan procurement atau yang lain. Untuk mendukung keperluan tersebut, diperlukan single repository (data storage) bagi seluruh organisasi yang terlibat, dan kemampuan ini dimiliki oleh ERP.


Pariwisata berbasis TI (Sistem Informasi Manajemen Pariwisata)



Bahwa dunia pariwisata adalah menjadi salah satu bidang garapan pemerintah daerah dalam implementasi egovernment untuk mempublikasikan/ memasarkan) potensi wisata di daerah. Berbasis TI dalam hal ini berarti adanya suatu Sistem Informasi Manajemen yang berbasis pada pengolahan data elektronik.

Sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat maka kebutuhan untuk berlibur meningkat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi tentang tujuan wisata, objek wisata yang menarik, sarana yang tersedia seperti transportasi untuk mencapai tujuan wisata, produk wisata yang diminati dan lain sebagainya. Untuk memperoleh informasi tersebut wisatawan sering mengalami kesulitan karena tidak mengetahui dimana dan pada siapa harus meminta informasi. Singkatnya kebutuhan informasi di bidang pariwisata meningkat dan perlu disiapkan dengan rapi dan terstruktur agar dapat diakses dengan mudah.

Selain kebutuhan wisatawan akan informasi yang lengkap, akurat dan mudah didapat, maka pihak lain yang juga membutuhkan data dan informasi tersebut adalah pihak pengelola industri pariwisata dan pemerintah sebagai pihak pengambil keputusan dan penentu kebijakan dibidang pariwisata. Namun penekanan kebutuhan data dan informasi bagi masing-masing pihak berbeda. Jika bagi wisatawan adalah untuk memudahkan mereka menentukan rencana perjalanan wisatanya sementara bagi industri pariwisata dan pemerintah adanya sistem informasi yang baik sangat membantu mereka untuk tujuan pengambilan keputusan. Suatu Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat membantu baik pemerintah maupun industri/ pelaku pariwisata.

Sejalan dengan keinginan pemerintah untuk memajukan industri pariwisata maka tentunya ada keinginan besar untuk menata informasi data pariwisata sebaik-baiknya agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh dengan cepat, akurat dan dapat disebarluaskan dengan mudah pula. Ada berbagai cara untuk penataan informasi tersebut. Kalau jaman dulu informasi disebarluaskan dari mulut ke mulut, kemudian melalui radio, surat kabar, televisi dan media informasi lainnya maka sekarang dengan kemajuan di bidang Teknologi Informasi ada beberapa sarana baru yang lebih mempercepat penyebarluasan informasi.

Secara umum saat ini SIM merupakan kebutuhan setiap organisasi. Hal ini disebabkan karena data yang disimpan suatu organisasi harus selalu diperbaharui dan ditambah, sehingga keberadaannya dapat membantu memberikan keputusan dengan cepat. Untuk bidang pariwisata maka SIM dapat digunakan untuk mengelola data yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan, industri pariwisata maupun pemerintah. Data pariwisata yang banyak dan selalu bertambah membutuhkan pengelolaan yang tepat. SIM punya kemampuan untuk membantu mengambil keputusan, dan juga menyediakan informasi bagi pengguna data dan informasi pariwisata. Keberadaan sistem informasi manajemen yang terintegrasi dengan baik, disertai dengan dukungan sistem komputer, akan sangat membantu pengelolaan data pariwisata.

Disamping kesiapan dari sistem pengelola data maka orang yang membangun struktur sistem informasi ini harus benar-benar mengerti kebutuhan pengguna data tersebut, karena informasi pariwisata memiliki karakteristik data yang sangat beragam seperti objek dan daya tarik, data hotel, data sarana transportasi, dan data-data fasilitas lain, hingga ke data statistik seperti jumlah wisatawan dan pemandu wisatanya, perlu dikelola secara terintegrasi. Data-data ini juga sangat dinamis, sehingga kompleks dalam pemilahannya, serta harus diperhatikan masalah keakuratan atau kebenaran datanya. Kegunaan dari setiap data juga harus diperhatikan berdasarkan segmen pasar penggunanya.

Berikut data-data yang umumnya dibutuhkan dalam Perencanaan Pariwisata :

1. Data Rencana Pengembangan

2. Data Wisatawan

3. Data Industri Pariwisata

4. Data Destinasi Pariwisata

5. Analisis

Pemanfaatan internet di dunia pariwisata dalam bentuk Website / Portal sangat beragam mulai dari sekadar pemberian layanan informasi dan promosi sampai layanan yang lebih kompleks misalnya : reservasi online (hotel, paket wisata, transportasi dll), sistem pembayaran online, pengelolaan data base pariwisata daerah dan proses interaksi dan transaksi lainnya.

Beberapa hal dari pemanfaatan internet untuk pariwisata antara lain :

Komunikasi tidak mengenal batas ruang dan waktu , misal : orang Amerika yang ingin mencari informasi obyek wisata dan akomodasi di suatu daerah tertentu di Indonesia.

Akses yang mudah karena dapat dilakukan dari rumah

Menyediakan informasi sedetail mungkin : harga, lokasi, informasi sekitar, cuaca, atraksi, events, secara interaktif dan up to date.

Jangkauan yang sangat luas ke seluruh dunia dan murah.

Melawan ”bad publicity” tentang Indonesia misal : Indonesia dianggap tempat teroros dan kerusuhan sehingga orang takut berkunjung.

Menambah kredibilitas suatu organisasi karena memiliki e-mail dan website.

Kehadiran internet terutama tersedianya website/ portal pariwisata yang handal, lengkap dan interaktif tentu sangat mendukung promosi tujuan wisata yang ada di suatu daerah, sebagai contoh : sebuah website pariwisata milik suatu pemda memuat suatu promosi perjalanan wisata ke daerah yang meliputi :

Lokasi obyek wisata (dimana, apa saja yang bisa dilihat)

Waktu yang dibutuhkan

Perkiraan biaya

Pendukung yang terkait (hotel, restoran, toko souvenir, sarana hiburan, atraksi wisata)

Saran souvenir yang perlu dibeli

Budaya lokal (adat istiadat, bahasa, kesenian dll)

Teknologi yang tersedia harus dipilih dengan tepat, terutama menyangkut jenis layanan wisata yang ditampilkan, untuk sekadar publikasi, maka cukuplah sebuah website yang memuat info pariwisata di sebuah daerah, berupa gambar/ foto-foto dan narasi serta informasi yang diberikan masih bersifat satu arah, hanya berisi penjelasan supaya masyarakatmengetahui (web prsence).

Sedangkan untuk layanan yang lebih kompleks dan rumit diperlukan teknoogi yang lebih “advance” misalnya : diperlukan adanya website yang interaktif dengan animasi flash, gambar dan link yang lengkap, sehingga calon customer bisa meminta suatu penjelasan secara lebih detail. Perlu ditambah pula menu semacam, jadwal trayek atau peta jalan interaktif sehingga memudahkan calon customer untuk bisa sampai di suatu tempat, perlu dipikirkan pula menu transaksi yang harus ada misalnya : reservasi hotel, nilai tukar mata uang, kamus, waktu/ jam, pembayaran online, layanan sms interaktif, interaktif voice response/ call center, dan lain-lain.

Supaya suatu website diminati oleh calon customer maka diperlukan beberapa hal sebagai berikut :

Informasi harus di up date secara berkala (events, info baru, berita, artikel, gambar, film, animasi, dll)

Suatu website juga harus responsif terhadap request dan pertanyaan (banyak yang tidak menjawab email) serta tanggap terhadap keiningan pengunjung dan komunikatif (memahami alasan mengapa audiens web mendarat di suatu website).

Sesuaikan dengan target pembaca/ pengunjung dengancara penyampaian informasi (calon wisatawan asing membutuhkan informasi dalam bahasa Inggris/ atau bahasa asing lainnya dan dalam bahasa Indonesia).

Kendala

Beberapa kendala yang sering dihadapi oleh suatu Dinas Pariwisata di daerah untuk mengembangkan egovernment di bidang pariwisata adalah sebagai berikut:

Kesulitan utama secara teknis ada pada ketersediaan akses internet, serta peralatan komputer dan jaringan yang kurang memadai.

Secara non teknis kesulitan ada pada ketersediaan data (content) dari Dinas Pariwisata sendiri yang mana sangat membutuhkan kerjasama dan keterbukaan dari setiap bidang dan seksi yang ada, sehingga data dapat terintegrasi dengan baik.

Kemampuan SDM yang relatif masih rata-rata dan belum sampai pada tingkat yang mahir khususnya penguasaan jarirngan komputer dan internet.

Pariwisata berbasis TI belum menjadi ”minded” dari pimpinan daerah yang dimana pada beberapa daerah, Dinas Pariwisata masih ”dianggap” dinas yang ”kering” dan ”dihindari” oleh para pejabat

Egovernment merupakan aplikasi pemacu untuk memasarkan tujuan dan potensi wisata di daerah, zaman sedang berubah dan suka atau tidak suka semua harus berubah termasuk sektor pariwisata daerah.

Bepergian Mudah dengan iTravel



Cebu - ABN Amro Indonesia meluncurkan kartu kredit iTravel Card untuk menggaet segmen pelancong yang sering bepergian keluar negeri.

Menurut Head of Consumer Finance ABN Amro Indonesia Riko Abdurrahman segmen ini merupakan segmen yang sangat potensial bagi bisnis kartu kredit karena pertumbuhan pelancong di Indonesia yang mencapai 5 persen per tahun.

"Saat ini ada 2,6 juta orang Indonesia yang sering traveling ke luar negeri, pertumbuhannya sekitar 5 persen pertahun. Dari jumlah itu 54,3 persennya menggunakan kartu kredit untuk bepergian dan membayar," ujarnya saat peluncuran iTravel Card di Cebu, Filipina seperti dilaporkan reporter detikFinance, Ardian Wibisono, Minggu (16/9/2007).

Meski tidak melakukan co-branding seperti umumnya kartu kredit yang khusus untuk travel card, Riko yakin iTravel Card akan diminati.

Menurutnya keunggulan iTravel Card adalah langsung memberikan diskon 5 persen atas semua transaksi dengan travel agent dan transaksi di luar negeri serta transaksi di pompa bensin dimana saja.

"iTravel Card tidak memakai sistem poin reward sehingga pemegang kartu bisa menghitung secara pasti benefit yang didapat. Biasanya benefit dari poin reward tidak dikomunikasikan secara jelas dan pemegang kartu harus menunggu lama untuk mendapatkan benefit-nya," kata Riko.

Riko juga menambahkan ABN Amro sengaja tidak melakukan kerjasama dengan perusahaan lain (co-branding) karena lebih menguntungkan.




"Kami sudah mengkaji, sampai saat ini co branding masih belum sukses di bank-bank lain,"tambahnya.

Dengan peluncuran kartu kredit ini, ABN Amro menargetkan pertumbuhan nasabah kartu kreditnya meningkat dua kali lipat di akhir 2008. Tahun ini nasabah kartu kredit ABN Amro sekitar 200 ribu kartu.

ABN Amro optimistis dapat melampaui target itu karena penetrasi kartu kredit di Indonesia baru 3,9 persen dari total populasi. Dari sekitar 252 juta penduduk Indonesia baru 9 juta kartu kredit yang diterbitkan.

SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAK)



Profil SIAK

Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat pada lembaga-lembaga pendidikan untuk dapat memberikan mutu yang prima disegala aspek menyebabkan penerapan sebuah sistem informasi yang didukung teknologi informasi yang sesuai adalah mutlak dilakukan. Dengan penerapan sistem informasi diharapkan sebuah lembaga pendidikan dalam segala kegiatannya dapat menciptakan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah, dunia industri, dan intern mereka dengan lebih cepat, lebih baik, dan tentunya lebih murah.

Sistem Informasi Akademik (SIAK) merupakan sebuah aplikasi yang mengintegrasikan seluruh proses inti sebuah bisnis pendidikan ke dalam sebuah sistem informasi yang didukung oleh teknologi terkini. Dengan penerapan SIAK akan mempengaruhi mutu layanan secara keseluruhan, yaitu layanan yang berhubungan dengan pihak-pihak di luar lembaga pendidikan (Front Office) dan satu lagi tentunya layanan yang berhubungan dengan intern lembaga pendidikan itu sendiri (Back Office).

Aplikasi Sistem Informasi Akademik merupakan sebuah aplikasinya menggunakan web sebagai antar muka penggunanya. Diharapkan dengan ini maka aplikasi ini dapat diakses kapan saja, di mana saja, implementasinya relatif murah dan tentunya mudah digunakan.

Keuntungan Aplikasi SIAK

Meningkatkan Kinerja : SIAK mampu memberikan informasi yang realtime dengan waktu respon interaktif yang cepat untuk kebutuhan banyak user

Mudah Disesuaikan: Modul SIAK yang ada dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang beragam dari masing-masing perguruan tinggi

Arsitektur Terbuka (Modular & Scalable): Aplikasi SIAK dibangun dengan Arsitektur Terbuka sehingga memungkinkan untuk peningkatan fleksibilitas dan perkembangan teknologi kedepan.

Integrasi Mudah: Aplikasi SIAK yang ada mengintegrasikan seluruh proses bisnis utama yang ada di perguruan tinggi yang dapat di akses dari seluruh titik yang ada di dalam (intranet) dan dari luar (internet).

Penerapan dan Pemiliharaan Relatif Mudah: Aplikasi SIAK tidak menerapkan skema lisensi sehingga dapat digunakan oleh banyak user. Karena sifatnya adalah aplikasi client-server maka tidak perlu ada aplikasi yang harus diinstall di PC user, hal ini sangat memudahkan pemeliharaan dan sangat minimal terkena resiko crash atau terkena virus.

Aman dan Handal: Aplikasi SIAK mengunakan keamanan berlapis, mulai dari proteksi di sistem operasi server, database dan aplikasi itu sendiri. Setiap user yang akan mengakses suatu modul SIAK di berikan user login dan password sesuai dengan kewenangan masing - masing.

Customer Relationship Management



(Vibiznews - Services & CRM) - Customer Relationship Management adalah suatu konsep yang digunakan oleh organisasi mengenai cara mengatur bubungannya dengan pelanggan, termasuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa informasi pelanggan.

Aspek-aspek CRM

Terdapat tiga buah aspek dalam CRM, antara lain:

1. Operational CRM
Operational CRM mendukung tim front office antara lain sales, marketing dan service. Setiap interaksi dengan pelanggan biasanya dimasukkan ke dalam sejarah kontak pelanggan, dan staf dapat memperoleh dan memperbarui informasi mengenai pelanggan dari database jika diperlukan.
Data pelanggan yang telah dikumpulkan dapat menentukan bagaimana cara menangani pelanggan. Data-data ini termasuk profitabilitas, sejarah kontak dan barang-barang yang mereka beli. Para staf dapat mengakses data ketika mamberi layanan kepada pelanggan atau sedang melakukan penjualan.

2. Collaborative CRM

Collaborative CRM mencakup interaksi langsung dengan pelanggan. Hal ini dapat melibatkan berbagai media, seperti internet, melalui website atau e-mail, ataupun sistem telepon otomatis. Umumnya diasiosasikan juga dengan “self-service”. Salah satu tren terbaru dalam collaborative CRM adalah behavioral emarketing yang berfokus pada membina hubungan dengan pelanggan melalui media online (emails, RSS Feeds, XML, Vlogs, Blogs, dll.).
> Tujuan dari adanya Collaborative CRM cukup luas, termasuk pengurangan biaya dan peningkatan pelayanan.

3. Analytical CRM
Analytical CRM menganalisa data pelanggan untuk berbagai macam tujuan, termasuk::
• Mendesain dan melakukan pemasaran kepada target pasar untuk mengoptimalkan keefektifitasan pemasaran
• Mendesain dan melakukan
• Menganalisa perilaku pelanggan untuk membantu pengambilan keputusan mengenai barnag dan jasa (misalnya pricing dan pengembangan produk baru)
• Keputusan manajemen misalnya peramalan keuangan dan customer profitability analysis
• Memprediksikan probabilitas kehilangan konsumen

Penerapan E-Goverment



Besok di Papua(tempat saya berada) akan diadakan Pilkada, kebetulan pula didepan tempat saya akan dijadikan TPS. Karena ter-”GolPut”-kan, berarti besok saya bakal santai. Jadi marilah saya menghadiahkan sebuah ulasan iseng-iseng untuk pemerintah kita di lembaga atau di daerah manapun.

Belum lama ini saya dihadapkan pada sebuah tugas untuk merancang sistem E-Goverment untuk sebuah kabupaten baru di Papua. Tentunya untuk menyusun hal-hal seperti ini, kita harus berpulang ke badan yang memang mengurusi hal ini, yaitu Kementrian Komunikasi dan Informasi.

Dari pengamatan saya ke beberapa daerah dan berita-berita yang beredar, kita semua tahu kalau pemerintah daerah ataupun lembaga cenderung menyerahkan ini kepada pemborong/kontraktor. –sekali lagi ini kecenderungan, tidak semua begitu. Dan, seandainya mereka mau mencari tahu peranan Kominfo mengenai hal ini tentunya mereka akan mulai dengan membaca “Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Goverment Lembaga” versi 1.0 yang merupakan terusan/turunan dari Inpress No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Goverment.

Saya akan kutipkan beberapa point yang menarik dari Panduan tersebut, untuk saya ulas.

Kutipan dari Sambutan Menteri Komunikasi dan Informasi:

Masyarakat, sektor swasta dan pemerintah mengharapkan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (telematika) di Indonesia menjadi lebih terarah dan terintegrasi serta tidak tumpang tindih pengembangannya mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun pemerintah pusat. Oleh karenanya pemerintah menyusun pula konsep sistem informasi nasional sebagai acuan/panduan bagi penyusunan national e-Strategy di Indonesia yang dilengkapi dengan konsep pelaksanaan secara makro melalui program e-Indonesia, yang didalamnya termasuk pembangunan e-Government.

Pengembangan e-Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government ( e-Government Development Framework) melalui INPRES No. 3 Tahun 2003 yang merupakan payung bagi seluruh kebijakan detail teknis di bidang e-Government. Agar kebijakan pengembangan e-Government dapat dilaksanakan secara sistematik dan terpadu, maka masih diperlukan peraturan, standarisasi dan panduan yang konsisten dan saling mendukung.

Dari dua paragraph dalam Sambutan-nya dapat ditangkap adanya sinyalment bahwa ada sebuah platform (nampaknya software atau protokol) yang paling tidak dapat berintergrasi dari pusat ke daerah dan sebaliknya, dimana dan bagaimana itu semua disederhanakan dalam istilah “program e-Indonesia”. Apa itu? Ada baiknya kita baca dahulu Panduan ini lebih lanjut.

Jenis layanan yang diberikan dan jenis informasi yang dibutuhkan, menentukan prioritas pengembangan e-government suatu lembaga pemerintah, menyangkut hubungan Government to Government (G2G), Government to Business (G2B) dan Government to Citizen (G2C).

Untuk G2C dan G2B, mungkin sama seperti kebanyakan dari kita akan mudah menujuk open-source untuk keperluan masing-masing. Ada Helpdesk atau CRM type lainnya, ada B2B software yang dapat dipakai walaupun biasanya Goverment adalah regulator dan watching body, dan lain-lain. Namun lain halnya dengan G2G kira-kira ini apa yah? Mungkin cuman skeptis saja kalau saya melihat G2G itu lebih ke inteligent(mata-mata), sehingga sulit bagi saya melihat aplikasi G2G, selain membaca tabel rekayasa masing-masing, dan index yang jauh dari realtitas.

Dari Penerapan E-Goverment lembaga, halaman 11 s/d 13, yang akan saya pisah dalam 2 bagian dengan ulasan.

Tingkat Persiapan

pembuatan situs web pemerintah (lihat buku Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemerintah Daerah) di setiap lembaga;

pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia menuju penerapan e-government;

penyediaan sarana akses publik antara lain dalam bentuk Multipurpose Community Center (MCC), Warung dan kios Internet, dan lain-lain;

sosialisasi keberadaan layanan informasi elektronik, baik untuk publik maupun penggunaan internal;

pengembangan motivasi kepemimpinan (e-leadership) dan kesadaran akan pentingnya manfaat e-government (awareness building);

penyiapan peraturan pendukung.

Tingkat Pematangan

pembuatan situs informasi layanan publik interaktif, antara lain dengan menambahkan fasilitas mesin pencari (search engine), fasilitas tanya jawab dan lain-lain;

pembuatan hubungan dengan situs informasi lembaga lainnya (hyperlink).

Dari sudut pandang saya, kedua tingkatan ini nampaknya terbalik. Utamanya pokok sosialisasi, sarana akses dengan layanan interaktif –publik serta hyperlink yang menurut saya justru seharusnya diletakkan sebelum pokok pendidikan, dan berdampingan dengan situs web pemerintah. Karena ketika kita berbicara soal Pajak Online misalnya, masyarakat sudah menduga adanya “port” untuk mengurus pajak dan berinteraksi dengan kantor perpajakan. Bukan kemudian lalu ada “warnet” di Kantor Pajak dan orang-orangnya ngalor-ngidul dulu di Internet.

Khusus pokok sosialisasi. Pertanyaannya adalah; apa sih yang membuat penguna kembali dan kembali lagi ke sebuah situs? Betullah bila tahap ini terbalik. Karena sudah di-teken, menurut saya Panduan ini perlu di-revisi bila G2C dan G2B nya mau ditengahkan. Jadi seharusnya difokuskan dulu ke aplikasinya, katanya ada program e-Indonesia kan?

Tingkat Pemantapan

Penyediaan fasilitas transaksi secara elektronik antara lain dengan menambahkan fasilitas penyerahan formulir, fasilitas pembayaran dan lain-lain;

penyatuan penggunaan aplikasi dan data dengan lembaga lain (interoperabilitas).

Tingkat Pemanfaatan

pembuatan berbagai aplikasi untuk pelayanan G2G (Government to Government), G2B(Government to Bussines) dan G2C(Government to Community) yang terintegrasi;

pengembangan proses layanan e-Government yang efektif dan efisien;

penyempurnaan menuju kualitas layanan terbaik ( best practice).

Untuk sampai tingkat Mantap(karena disebut Pemantapan), maka perlu lebih banyak langkah yang detail. Bila tidak ini hanya mimpi untuk memantapkan. Contoh sederhananya: adalah standariasai formulir. Mungkin perlu disebut juga standard ISO yang Indonesia akan gunakan dan diuji sertifikasinya. Fasilitas pembayaran jelas-jelas membutuhkan pemaparan yang lebih baik, dan kata “dan lain-lain” koq lebih bernada kebuntuan ketimbang perspektif para regulator(mungkin lebih tepat penyusun, maaf loh yah, cuman berpendapat saja).

Lebih cocok lagi sedari awal bila panduan ini mengeluarkan bunyi yang pasti; bahwa kita akan pakai software ini atau itu. Operating System ini atau itu. Sehingga Tahap Mantap nya lebih mudah dibunyikan bila menemukan manusia yang tepat.

Tingkat Pemanfaatan, ini adalah tingkatan yang paling rancu dari semua tingkatan, karena sudah seharusnya sedari awal e-goverment itu memiliki manfaat. Tidak perlulah saya harus menyebutkan nilai investasinya dan inverstasi waktunya bila pemanfaatan diletakkan dibelakang.

Bila anda sering membuat aplikasi, anda tentu tahu bahkan pemanfaatan(digunakan) adalah salah satu nadi penyempurnaan.

Selain langkah-langkah penerapan diatas, Panduan juga menyebutkan banyak kata E-Leadership, dan kesadaran atas manfaat dan kegunaan E-Goverment sebagai pensiapan Supra-Structure tersebar di seluruh halaman, dan itu juga tentunya seharusnya berarti Infra-Structure. Sekedar mengingatkan bahwa pulau-pulau di Indonesia belumlah mengunakan jaringan under-sea cabel, dan fiber optic masih merupakan donggeng di daerah; kita akan sadar bahwa penerapan ini akan jadi isapan jempol semata.

Pemasukan Data Dalam Sistem Informasi Geografi (SIG)



Seperti yang telah kita ketahui bersama, ada 4 proses penting dalam Sistem Informasi Geografi yaitu pemasukan data, manajemen data, manipulasi/analisis data dan keluaran data. Keempat proses tersebut harus dilakukan tahap demi tahap untuk menghasilkan output SIG yang baik. Proses pemasukkan data bisa melibatkan banyak hal baik hardware maupun softwarenya, begitu juga dengan proses manajemen data serta output datanya. Akan tetapi untuk proses analisis dan manipulasi data, dalam hal ini gabungan data atribut dan data spasial maka hanya program-program GIS yang bisa melakukannya. Software-software SIG juga kadang diseting untuk bisa melakukan keempat proses-proses tersebut, misalnya software ArcView GIS.

Untuk seseorang yang baru mengetahui SIG, proses pemasukkan data bisanya merupakan proses yang sangat ruwet, kadang proses pemasukkan data dipelajari lebih belakangan dibandingkan dengan proses-proses yang lainnya. Karena memang saat ini dah banyak sekali data-data peta digital (bentuk vektor dan grid) yang beredar, sehingga untuk menghasilkan otuput GIS yang baik tidak perlu lagi melakukan proses pemasukkan data (merubah peta hardcopy menjadi softcopy).

Akan tetapi proses ini sangatlah penting. Karena tidak akan ada peta digital seandainya tidak ada proses pemasukkan data. Menurut Lukman (1993) pemasukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh, data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna (Anon, 2003).

Menurut Puntodewo, dkk (2003) ada beberapa macam sumber data spasial yang dapat digunakan dalam GIS diantaranya yaitu:

1. Peta analog

Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan seperti peta rupa bumi yang diterbitkan Bakosurtanal. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angina dsb walaupun pada akhirnya koordinatnya harus dikoreksi kedalam koordinat digital. Peta analog harus dikonversikan menjadi peta digital dengan berbagai cara misalnya digitasi.

Karsidi (1996) dalam geocities.com/yaslinus (2007), mengatakan bahwa untuk mengubah data peta menjadi data sistem informasi geografi digital, maka ada dua proses yang dapat dilakukan yaitu melalui digitasi garis dan penyiaman/penyapuan (scanning). Dengan digitasi maka obyek–obyek di peta digambarkan ulang dalam bentuk digital menggunakan peralatan meja digitasi atau bantuan mouse dan monitor. Meja digitasi adalah alat perekam koordinat yang akan mencatat posisi dari kursor yang dipakai untuk menggambar ulang obyek peta. Dilain pihak dengan teknik scanning/penyiaman, maka obyek–obyek peta direkam ulang dengan alat optik (semacam mesin foto copy) yang kemudian akan mengubah data rekaman gambar ke dalam format raster/image yang dalam proses digitasinya menggunakan teknik On Screen Digitazier.

Digitasi adalah pengambilan data dengan cara menelusuri peta yang telah ada dengan menggunakan meja gambar yang disebut Digitizer Tablet atau mengikuti gambar hasil scanner/penyiaman di layar monitor yang disebut dengan On Screen Digitizer.

2. Data dari sistem Penginderaan Jauh

Data Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaannya secara berkala. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster seperti citra satelit dan foto udara.

Citra penginderaan jauh yang berupa foto udara atau dapat diinterpretasi terlebih dahulu sebelum dikonversi kedalam bentuk digital. Sedangkan citra yang diperoleh dari satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya. Lebih lanjut dinyatakan ketiga sumber tersebut saling mendukung satu terhadap yang lain. Data lapangan dapat digunakan untuk membuat peta fisik, sedangkan data penginderaan jauh juga memerlukan data lapangan untuk lebih memastikan kebenaran data tersebut. Jadi ketiga sumber data saling berkaitan, melengkapi dan mendukung, sehingga tidak boleh ada yang terabaikan (geocities.com/yaslinus).

3. Data hasil pengukuran lapangan.

Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb., yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut.

4. Data GPS.

Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi seiring dengan pencabutan Selective Availability (SA) oleh Amerika Serikat (AS). Sebelum SA di cabut oleh AS keakuratan sebuah GPS hanya 100m dari seharusnya dan saat ini pada umumnya keakuratan sebuah GPS adalah 10m. data posisi GPS dapat digunakan sebagai data dasar koordinat bumi, selain itu hasil traning area sebuah GPS dapat juga digunakan sebagai data penunjang dalam pembuatan peta.

Health Informatics - Surveilans dan Standar Data



Suatu sistem surveilans kesehatan masyarakat (Public Health Surveillance System) di masa kini banyak didukung oleh perkembangan teknologi elektronik. Seharusnya arus data yang dikumpulkan pun menjadi lebih cepat / real-time, mampu memonitor perkembangan / penyebaran kejadian kesehatan / penyakit (tren) di masyarakat serta bermanfaat bagi para pengambil kebijakan bidang kesehatan untuk melakukan tindakan yang tepat dan segera. Namun, nampaknya masalah standardisasi data masih akan menjadi topik hangat pada perkembangan sistem surveilans di beberapa negara termasuk Indonesia.

The National Electronic Disease Surveillance System (NEDSS) merupakan salah satu organisasi yang mengembangkan proses standardisasi data kesehatan mulai dari pengumpulan data, manajemen, pertukaran / pengiriman, analisis, akses dan diseminasi. Berikutnya akan disesuaikan dengan kondisi di negara kita.

Pengumpulan data

Suatu masalah kesehatan biasanya ditemukan dan dilaporkan oleh penyedia pelayanan kesehatan seperti: puskesmas, dokter swasta, bidan, balai pengobatan, laboratorium dan rumah sakit. Isu penting yang ada adalah apakah format laporan yang digunakan sudah memenuhi standar yang ada secara nasional? Apakah definisi kasus tiap kejadian penyakit sudah terjabarkan secara jelas? Diperlukan juga format standar yang memudahkan pertukaran data secara elektronik nantinya. Untuk kemudahan dan kecepatannya, data bisa dikirimkan dalam bentuk kertas, menggunakan sms, telepon, faksimil, email, disket, flash-disk atau bahkan PDA dan beberapa daerah sudah memiliki wide area network maupun sistem informasi berbasis web. Data dikirimkan ke level pemerintahan lokal / dinkes kabupaten / kota, dinkes propinsi dan seterusnya hingga ke Depkes pusat. Pengumpulan data sebaiknya juga bersifat aktif, jangan hanya pasif.

Manajemen data

Untuk mencegah multiplikasi data, diperlukan suatu sistem pendataan identitas penduduk yang baik dan unik. Nantinya juga dibutuhkan suatu software register database yang mampu memfilter data ganda tersebut. Standar arsitektur data sebaiknya ditetapkan menggunakan format program tertentu seperti .doc dari Microsoft Word atau .odt (OpenDocument Text) dari OpenOffice.org 2.0 yang gratis, atau XML (eXtensible Markup Language) untuk memudahkan petukaran data elektronik.

Pertukaran / pengiriman data

Kerahasiaan data adalah isu penting disini, dimana pengiriman informasi menjadi sangat rawan dengan alam internet yang terbuka. Untuk mengatasinya dapat dengan menerapkan area network untuk lingkup tertentu atau menggunakan jalur internet terenkripsi.

Analisis data

Perubahan tren kejadian kesehatan tertentu dengan bantuan metode statistik serta dukungan software database dan pemetaan (misalnya EpiInfo) akan membantu analisis dan penyajian data nantinya.

Akses dan diseminasi data

Selain bermanfaat bagi pengambil kebijakan, hasil analisis data disimpan dalam database masing-masing level pemerintahan dan dapat digunakan untuk promosi kesehatan masyarakat melalui jalur internet maupun sms interaktif sesuai kebutuhan masyarakat.

Untuk memudahkan pengolahan data dari berbagai sumber dan berbagai macam jenis data menjadi informasi yang berguna bagi kebijakan kesehatan selanjutnya, diperlukan suatu standar tertentu mengenai format laporan, definisi kasus, software pengolah data serta jalur internet yang aman.

Pengembangan Sistem Informasi Spasial Database Iklim Nasional



Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap iklim semakin tinggi maka ketersediaan data iklim baik secara global, regional, maupun lokal sangat diperlukan. Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi sebagai salah satu institusi di bawah Departemen Pertanian memiliki mandat untuk mengembangkan database sumberdaya iklim untuk kebutuhan pertanian nasional.

Permasalahan utama yang dihadapi dalam proses pengembangan database iklim ini terutama berkaitan dengan format dan struktur data yang belum standar. Akibatnya data tersebut tidak mudah diupdate dan diakses.

Permasalahan tersebut di atas menjadi masukan utama di dalam penelitian Pengembangan Sistem Informasi Spasial Database Iklim Nasional. Sistem tersebut menggabungkan data tabular (data iklim, infomasi stasiun iklim) dan spasial (peta administrasi) dengan menggunakan teknologi pemrograman yang dapat mendisain sistem database menurut kebutuhan pengguna misalnya: (a) menampilkan data dan informasi iklim secara cepat berdasarkan pilihan jenis parameter, periode waktu, dan lokasi stasiun yang diinginkan, (b) menampilkan distribusi stasiun pengamat iklim/curah hujan, (c) mengolah data iklim ke beberapa satuan waktu seperti data dasarian, bulanan, dan tahunan, dan (d) menampilkan hasil olahan tersebut dalam beberapa kemasan baik secara display di monitor komputer secara tabular ataupun histogram, printout, dan file.

Proses penyusunan sistem database iklim nasional meliputi dua tahapan utama yaitu: Pengembangan prototipe sistem database iklim nasional, dan Pengembangan database iklim Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kegiatan diawali dengan penyiapan data (spasial, tabular) yang diperoleh dari Puslitbangtanak maupun dari instansi terkait seperti BMG dan Bakosurtanal.

Parameter iklim adalah parameter yang menggambarkan kondisi iklim, seperti curah hujan, temperatur, kelembaban, kecepatan angin, evapotranspirasi, dan radiasi matahari. Kegiatan diawali dengan inventarisasi data seperti:

Peta digital seluruh Indonesia lengkap dengan batas administrasi sampai level kecamatan. Peta digital ini dalam format LL (Latitude Longitude) dan untuk keperluan pengembangan sistem database sedang ditransfer ke format UTM. Data iklim/curah hujan manual yang berasal dari instansi terkait seperti Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Dinas Pertanian, Kimpraswil, Badan Litbang Pertanian, dan lain sebagainya.

Data iklim/curah hujan digital yang berasal dari stasiun otomatis milik Puslitbangtanak terdiri atas 75 stasiun iklim dan 4 stasiun hujan.

Pengembangan sistim database dan informasi sumberdaya iklim pada prinsipnya memadukan berbagai jenis data seperti data spasial ataupun tabular. Semua data itu diklasifikasikan berdasarkan karakteristik objek atau berdasarkan bentuk penyajian, yaitu: (1) file poligon/satuan lahan (batas adminsitrasi), (2) file garis (sungai dan jalan), (3) file titik (lokasi staisun iklim), dan (4) file gambar ( legenda dan keterangan lainnya).

Keempat jenis file tersebut merupakan layer dengan tema yang berbeda dan dapat dioverlaykan seluruhnya atau beberapa layer saja sesuai kebutuhan. Setiap layer memiliki informasi yang terintegrasi dengan data tabular yang berupa angka (numeric data) seperti data iklim, nama provinsi dan lokasi stasiun.

Selanjutnya data yang sudah diklasifikasikan diproses dan ditampilkan dalam beberapa kemasan (display, printout, dan file textual). Struktur data yang dihasilkan dari bagian ini menjadi dasar dalam pengembangan analisis data iklim untuk menghasilkan informasi sumberdaya iklim yang lebih akurat, reliability, dan cepat.

Kesalahan pada salah satu bagian akan mengakibatkan kesalahan pada keluaran informasi yang diperlukan. Oleh karena itu sistim database ini harus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, agar Balitklimat sebagai satu-satunya institusi di Lingkup Badan Litbang Pertanian yang bertanggungjawab dengan database iklim pertanian mampu memberikan informasi iklim yang bukan saja dapat dipercaya kebenarannya tetapi juga mampu memberikan informasi secara rutin, terbaru dan kontinu. Untuk mengetahui informasi jumlah stasiun dibuat menu khusus seperti Gambar.

Penelitian selanjutnya akan difokuskan untuk analisis agroklimat dan hidrologi dengan menggunakan input dari sistem database:

Estimasi evapotranspirasi.

Perhitungan neraca air secara spasial berbagai jenis komoditas pertanian.

Trend perubahan iklim antar tempat dan waktu.

prediksi curah hujan dengan menggunakan berbagai pendekatan seperti Kalman Filter. dan Box Jenkins. Zonasi parameter iklim. Link sumberdaya iklim dengan sumberdaya tanah ataupun informasi pertanian lainnya. serta analisis lain yang berkaitan dengan informasi sumberdaya iklim. Kehandalan sistem database sumberdaya iklim sangat tergantung pada aspek: ketersediaan data iklim maupun data spasial penunjang, sumberdaya manusia, dan perangkat lunak dan keras. Oleh karena itu disarankan pengembangan ketiga aspek ini harus mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu dan pengetahuan. serta kebutuhan Balitklimat di masa datang.

Minggu, 16 September 2007

SEJARAH TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi). Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang kemudian dikenal dengan nama INTERNET.

Informasi yang disampaikan pun berkembang. Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.

Masa Pra-Sejarah (...s/d 3000 SM)

Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada disekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini.

Masa Pra-Sejarah (...s/d 3000 SM)

Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.

Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)

Pada masa ini Teknologi Informasi belum menjadi teknologi masal seperti yang kita kenal sekarang ini, teknologi informasi masih digunakan oleh kalangan-kalangan terbatas saja, digunakan pada saat-saat khusus, dan mahal!
3000 SM
Untuk yang pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf.
Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda(penyebutan), sehingga mampu menjadi kata, kalimat dan bahasa.

Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)

2900 SM
Penggunaan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno
Hierogliph merupakan bahasa simbol dimana setiap ungkapan di wakili oleh simbol yang berbeda, yang ketifka digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda, bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.

Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)

500 SM
Serat Papyrus digunakan sebagai kertas
Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh disekitar sungai nil ini menjadi media menulis/media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi.

Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)

105 M
Bangsa Cina menemukan Kertas >
Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang, kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring,dicuci kemudian diratakan dan dikeringkan, penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap.

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1455
Mesin Cetak yang menggunakan plat huruf yang tebuat dari besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg.

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1830
Augusta Lady Byron Menulis program komputer yang pertama didunia berkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya. Yang didesain mampu memasukan data, mengolah data dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital, 94 tahun sebelum komputer digital pertama ENIAC I dibentuk.

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1837
Samuel Morse mengembangkan Telegraph dan bahasa kode Morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan Penerimaan Informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya. Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan dipergunakan secara luas oleh masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan waktu.

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1861
Gambar bergerak yang peroyeksikan kedalam sebuah layar pertama kali di gunakan sebagai cikal bakal film sekarang.
Tahun 1876
Melvyl Dewey mengembangkan sitem penulisan Desimal.
Tahun 1877
a. Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan Telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum.
b. Fotografi dengan kecepatan tinggi ditemukan ole

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1899
Dipergunakan sistem penyimpanan dalam Tape (pita) Magnetis yang pertama.
Tahun 1923
Zvorkyn menciptakan tabung TV yang pertama.
Tahun 1940
Dimulainya pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi pada masa Perang Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape.

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1945
Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan Hypertext.
Tahun 1946
Komputer digital pertama didunia ENIAC I dikembangkan.
Tahun 1948
Para peneliti di Bell Telephone mengembangkan Transistor.

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1957
- Jean Hoerni mengembangkan transistor Planar. Teknologi ini memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah keping kecil kristal silikon.
- USSR (Rusia pada saat itu) meluncurkan sputnik sebagai satelit bumi buatan yang pertama yang bertugas sebagai mata-mata. Sebagai balasannya Amerika membentuk Advance Research Projects Agency (ARPA) dibawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk mengembangkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi dalam bidang Militer.

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1962
Rand Paul Barand, dari perusahaan RAND, ditugaskan untuk mengembangkan suatu sistem jaringan desentralisasi yang mampu mengendalikan sistem pemboman dan peluncuran peluru kendali dalam perang Nuklir.
Tahun 1969
Sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan 4 nodes (titik), antara University of California, SRI (Stanford), University California of Santa Barbara, dan University of Utah.dengan kekuatan 50Kbps.

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1972
Ray Tomlinson menciptakan program e-mail yang pertama

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1973 - 1990
Istilah INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian difkenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara; DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway.

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )

Tahun 1991- Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. 1992 pembentukan komunitas Internet, dan diperkenalkannya istilah World Wide Web oleh CERN. 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan Internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), Jasa Registrasi (oleh Network Solution Inc,), dan jasa Informasi (oleh General Atomics/CERFnet),1994 pertumbuhan Internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah kedalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. 1995, Perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone, langkah ini memulai pengembangan Teknologi Informasi khususnya Internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.

Sabtu, 15 September 2007

Sejarah Monitor

Istilah "mod paparan" merujuk kepada ciri-ciri paparan komputer, khususnya bilangan warna maksimum dan peleraian imej maksimum (dalam piksel lintang dan piksel lajur). Terdapatnya banyak mod paparan yang boleh di dapati dalam sistem komputer peribadi pada hari ini.

Paparan komputer peribadi yang terawal merupakan Monitor monokrom yang digunakan untuk pemproses kata dan sistem komputer berdasarkan teks pada dekad 1970-an. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan sistem paparan Penyesuai Grafik Warna (CGA). Sistem paparan ini berupaya memberikan empat warna, dan mempunyai peleraian maksimum 320 piksels datar dan 200 piksel tegak. Walaupun CGA mencukupi untuk kegunaan permainan komputer yang mudah seperti permainan solitaire dan permainan dam, ia tidak mencukupi untuk pemprosesan kata, penerbitan atas meja ataupun penggunaan grafik yang canggih.

Pada tahun 1984, IBM memperkenalkan sistem paparan Penyesuai Grafik Tertingkat (EGA) yang dapat memberikan sehingga 16 warna yang berlainan dan peleraian sehingga 640 x 350. Ini memperbaiki kelihatannya berbanding paparan yang lebih awal, dan memungkinan pembacaan teks dengan mudah. Bagaimanapun, EGA tidak memberikan peleraian imej yang mencukupi untuk kegunaan-kegunaan tahap tinggi seperti reka bentuk grafik dan penerbitan atas meja. Mod ini kini sudah usang, walaupun ia kekadang masih boleh didapati di pemprosesan lama dan komputer peribadi di rumah kediaman.

Pada tahun 1987, IBM memperkenalkan sistem paparan Tatasusunan Grafik Video (VGA). Kini, ini telah merupakan piawai minimum yang dapat diterima untuk komputer peribadi. Peleraian maksimum tergantung kepada bilangan warna yang dipaparkan. Pengguna boleh memilih antara enam belas warna pada 640 x 480, ataupun 256 warna pada 320 x 200.

Pada tahun 1990, IBM memperkenalkan sistem paparan Tatasusunan Grafik Terluas (XGA) sebagai waris untuk paparan 8514/A. Versi yang berikut, iaitu XGS-2, memberikan peleraian 800 x 600 piksel dalam warna yang benar (16 juta warna) dan peleraian 1024 x 768 dalam 65,536 warna. Kedua-dua tahap peleraian imej ini mungkin merupakan jenis yang terpopular di kalangan individu dan perniagaan kecil pada hari ini.

Persatuan Piawai-Piawai Elektronik Video (VESA) telah mengasaskan antara muka pengaturcaraan piawai untuk paparan Tatasusunan Grafik Video Super (SVGA) yang digelarkan Sambungan BIOS VESA ("VESA BIOS Extension"). Lazimnya, paparan SVGA dapat mendukung palet sehingga 16 juta warna, tergantung kepada jumlah ingatan video yang tersedia dalam sesuatu komputer yang akan menghadkan bilangan warna yang dapat dipaparkan. Spesifikasi peleraian imej berbeza-beza. Pada umumnya, lebih besar skrin Monitor SVGA, lebih banyak piksel dapat dipaparkan secara datar dan tegak.

Baru-baru ini, spefikasi-spefikasi baru telah muncul. Ini termasuk Tatasusunan Grafik Terluas Super (SXGA) dan Tatasusunan Grafik Terluas Ultra (UXGA). Spesifikasi SXGA biasa digunakan untuk merujuk kepada skrin-skrin yang mempunyai peleraian 1280 x 1024; UXGA merujuk kepada peleraian 1600 x 1200. Pada hari ini, spesifikasi yang lama (VGA and SVGA) sering digunakan untuk rujukan kepada keupayaan peleraian tipikal.

Sejarah Internet

Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah, sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protocol atau IP yang kini kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Setahun kemudian alamat anggota jaringan mulai menggunakan alamat dengan akhiran .com.. Sistem alamat yang serba praktis ini langsung menggelumbungkan jumlah komputer yang tersambung dengan jaringan. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988, antar sesama komputer sudah mulai dapat mengobrol atau chatting, karena Jarko Oikarinen dari Finland berhasil menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah “surfing the internet”. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3.000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! Didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0. Selain itu, Pizza Hut tercatat sebagai pionir yang menerima order pizza online.

Setahun kemudian internet sudah menjadi jalur di mana suara, gambar, bisa streaming sekaligus. Tahun 1996 transaksi perdagangan di internet sudah mencapai satu milyar dollar AS. Tahun 1997 situs internet sudah melewati 1,2 juta. Nama domain business.com mencapai rekor penjualan 150.000 dollar AS. Tahun 1998, situs internet tumbuh menjadi 4,2 juta, dan nama domain yang terdaftar sudah melewati angka dua juta. Tahun 1999 nama domain business.com terjual kembali 7,5 juta dollar AS. Tahun 2000 situs internet sudah melewati 21,1 juta. Luar biasa bukan ?

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media

Sejarah Micro Processor

Istilah "mod paparan" merujuk kepada ciri-ciri paparan komputer, khususnya bilangan warna maksimum dan peleraian imej maksimum (dalam piksel lintang dan piksel lajur). Terdapatnya banyak mod paparan yang boleh di dapati dalam sistem komputer peribadi pada hari ini.

Paparan komputer peribadi yang terawal merupakan Monitor monokrom yang digunakan untuk pemproses kata dan sistem komputer berdasarkan teks pada dekad 1970-an. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan sistem paparan Penyesuai Grafik Warna (CGA). Sistem paparan ini berupaya memberikan empat warna, dan mempunyai peleraian maksimum 320 piksels datar dan 200 piksel tegak. Walaupun CGA mencukupi untuk kegunaan permainan komputer yang mudah seperti permainan solitaire dan permainan dam, ia tidak mencukupi untuk pemprosesan kata, penerbitan atas meja ataupun penggunaan grafik yang canggih.

Pada tahun 1984, IBM memperkenalkan sistem paparan Penyesuai Grafik Tertingkat (EGA) yang dapat memberikan sehingga 16 warna yang berlainan dan peleraian sehingga 640 x 350. Ini memperbaiki kelihatannya berbanding paparan yang lebih awal, dan memungkinan pembacaan teks dengan mudah. Bagaimanapun, EGA tidak memberikan peleraian imej yang mencukupi untuk kegunaan-kegunaan tahap tinggi seperti reka bentuk grafik dan penerbitan atas meja. Mod ini kini sudah usang, walaupun ia kekadang masih boleh didapati di pemprosesan lama dan komputer peribadi di rumah kediaman.

Pada tahun 1987, IBM memperkenalkan sistem paparan Tatasusunan Grafik Video (VGA). Kini, ini telah merupakan piawai minimum yang dapat diterima untuk komputer peribadi. Peleraian maksimum tergantung kepada bilangan warna yang dipaparkan. Pengguna boleh memilih antara enam belas warna pada 640 x 480, ataupun 256 warna pada 320 x 200.

Pada tahun 1990, IBM memperkenalkan sistem paparan Tatasusunan Grafik Terluas (XGA) sebagai waris untuk paparan 8514/A. Versi yang berikut, iaitu XGS-2, memberikan peleraian 800 x 600 piksel dalam warna yang benar (16 juta warna) dan peleraian 1024 x 768 dalam 65,536 warna. Kedua-dua tahap peleraian imej ini mungkin merupakan jenis yang terpopular di kalangan individu dan perniagaan kecil pada hari ini.

Persatuan Piawai-Piawai Elektronik Video (VESA) telah mengasaskan antara muka pengaturcaraan piawai untuk paparan Tatasusunan Grafik Video Super (SVGA) yang digelarkan Sambungan BIOS VESA ("VESA BIOS Extension"). Lazimnya, paparan SVGA dapat mendukung palet sehingga 16 juta warna, tergantung kepada jumlah ingatan video yang tersedia dalam sesuatu komputer yang akan menghadkan bilangan warna yang dapat dipaparkan. Spesifikasi peleraian imej berbeza-beza. Pada umumnya, lebih besar skrin Monitor SVGA, lebih banyak piksel dapat dipaparkan secara datar dan tegak.
Baru-baru ini, spefikasi-spefikasi baru telah muncul. Ini termasuk Tatasusunan Grafik Terluas Super (SXGA) dan Tatasusunan Grafik Terluas Ultra (UXGA). Spesifikasi SXGA biasa digunakan untuk merujuk kepada skrin-skrin yang mempunyai peleraian 1280 x 1024; UXGA merujuk kepada peleraian 1600 x 1200. Pada hari ini, spesifikasi yang lama (VGA and SVGA) sering digunakan untuk rujukan kepada keupayaan peleraian tipikal.

Sejarah Komputer

Sejak dahulu kala, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer yang kita temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejah dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik.
Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanjaan, sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang mennghubungkan berbagai tempat di dunia.

Bagaimanapun juga alat pengolah data dari sejak jaman purba sampai saat ini bisa kita golongkan ke dalam 4 golongan besar.

1. Peralatan manual: yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana, dan faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia
2. Peralatan Mekanik: yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual
3. Peralatan Mekanik Elektronik: Peralatan mekanik yang digerakkan oleh secara otomatis oleh motor elektronik
4. Peralatan Elektronik: Peralatan yang bekerjanya secara elektronik penuh Tulisan ini akan memberikan gambaran tentang sejarah komputer dari masa ke masa, terutama alat pengolah data pada golongan 2, 3, dan 4. Klasifikasi komputer berdasarkan Generasi juga akan dibahas secara lengkap pada tulisan ini.

ALAT HITUNG TRADISIONAL dan KALKULATOR MEKANIK

Abacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini, dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi. Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuh rak. Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya.

Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi. Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak. Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbataas untuk melakukan penjumlahan.

Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi.

Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya. Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer. Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal.

Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seoarng profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871). Tahun 1812, Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika:mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkah-langkah tertenu. Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik. Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukan perhitungan persamaan differensil. Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis. Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun, Babbage tiba-tiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine. Asisten Babbage, Augusta Ada King (1815-1842) memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini. Ia membantu merevisi rencana, mencari pendanaan dari pemerintah Inggris, dan mengkomunikasikan spesifikasi Anlytical Engine kepada publik. Selain itu, pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya membuat instruksi untuk dimasukkan ke dlam mesin dan juga membuatnya menjadi programmer wanita yang pertama. Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan nama ADA sebagai penghormatan kepadanya.

Mesin uap Babbage, walaupun tidak pernah selesai dikerjakan, tampak sangat primitif apabila dibandingkan dengan standar masa kini. Bagaimanapun juga, alat tersebut menggambarkan elemen dasar dari sebuah komputer modern dan juga mengungkapkan sebuah konsep penting. Terdiri dari sekitar 50.000 komponen, desain dasar dari Analytical Engine menggunakan kartu-kartu perforasi (berlubang-lubang) yang berisi instruksi operasi bagi mesin tersebut. Pada 1889, Herman Hollerith (1860-1929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.

Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dpat ditekan secara drastis. Hollerith kemudian mengembangkan alat tersebut dan menjualny ke masyarakat luas. Ia mendirikan Tabulating Machine Company pada tahun 1896 yang kemudian menjadi International Business Machine (1924) setelah mengalami beberapa kali merger. Perusahaan lain seperti Remington Rand and Burroghs juga memproduksi alat pembac kartu perforasi untuk usaha bisnis. Kartu perforasi digunakan oleh kalangan bisnis dgn pemerintahan untuk permrosesan data hingga tahun 1960.

Pada masa berikutnya, beberapa insinyur membuat p enemuan baru lainnya. Vannevar Bush (1890- 1974) membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial di tahun 1931. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan akademisi. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik. Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (1815-1864) berupa sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah. Dengan mengaplikasikan kondisi benar-salah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus, Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940. Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan.

KOMPUTER GENERASI PERTAMA

Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali.

Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode-rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, colossus bukan merupakan komputer serbaguna (general-purpose computer), ia hanya didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.

Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks. Perkembangan komputer lain pada masa kini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW. Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dn John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.

Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usha membangun konsep desin komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer(EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuh memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann tersebut.

Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952. Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya.

Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dn silinder magnetik untuk penyimpanan data.

KOMPUTER GENERASI KEDUA

Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.

Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singakatan untuk menggantikan kode biner.

Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.

Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secaa luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan. Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapa tmencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji.

Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer, analyst, dan ahli sistem komputer). Industri piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.

KOMPUTER GENERASI KETIGA

Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chiptunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponenkomponen

dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.

KOMPUTER GENERASI KEEMPAT

Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponenkomponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.

Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dn mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.

Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.

Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).

IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse.

Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.

Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputerkomputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.

KOMPUTER GENERASI KELIMA

Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001:Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.

Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhan. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertia manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.

Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi semkain memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.

Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia. Kita tunggu informasi mana yang lebih valid dan membuahkan hasil.

sumber : Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com