..:: Selamat Datang di iloworld.blogspot.com ::..

Jumat, 28 September 2007

Memonitor Kriminalitas dengan GIS di Berbagai Negara



Buana Katulistiwa - Teknologi geospasial telah menjadi bagian yang sangat penting dan berguna dalam implementasi aktivitas kontrol maupun monitoring kriminalitas. Beberapa instansi dari berbagai belahan dunia telah menunjukkan bagaimana manfaat teknologi ini.

Situs berkonten GIS, www.gisdevelopment.net sengaja menghimpun berbagai penggunaan teknologi ini dari berbagai kasus di beberapa negara, untuk menjelaskan kemanfaatannya yang sangat signifikan bagi membantu aparat kepolisian dalam memerangi kejahatan, khususnya di kota-kota besar.

Salah satu contoh yang mereka sebut adalah pemetaan kriminalitas dengan menggunakan GIS di West Midlands Waterways yang telah memberikan keuntungan bagi daerah sekitar Wolverhampton Top Lock di Inggris, yang mampu mengurangi angka kriminalitas di daerah itu mencapai setengah.

West Midlands Waterways pernah tercatat sebagai daerah yang sering diberitakan sebagai daerah kriminalitas dan perilaku antisosial sejak 2002, ketika British Waterways memulai investigasi melalui cara baru untuk menangani masalah itu. Sesuai hasil dari data dan peta geospasial, daerah titik kejadian dengan jelas diidentifikasi sepanjang unit waterway. Ini memungkinkan British Waterways menggunakan informasi tersebut dalam kerjasama dengan organisasi lainnya untuk mencapai target dan mengurangi tingkat kriminalitas pada area yang terkena dampak.

Polisi Camden City di Amerika Serikat menggunakan teknologi geospasial yang membawa mereka untuk mampu mengukur daerah dengan angka kriminalitas tinggi dan menjangkaunya. Peta kriminalitas GIS mengalisis permintaan layanan dan laporan polisi, memberi kemampuan departemen ini untuk menunjukkan dengan tepat kecenderungan yang terjadi di setiap seksi di seluruh bagian kota. Ketika suatu area kriminal besar dideteksi maka para petugas langsung direlokasikan ke sana untuk 28 hari untuk membekuk kejahatan. Inisiatif pemetaan menghasilkan pengurangan signifikan angka kriminalitas pada sektor East Camden.

California University of Pennsylvania membantu kepolisian dalam memetakan kriminalitas dalam pembangunan Pusat Pemetaan Kriminalitas (Crime Mapping Center) baru, yang dibangun tahun ini. Pusat Pemetaan Kriminalitas menggunakan teknologi GIS, dan para mahasiswa melengkapi laporan mingguan atau bulanan pemetaan kriminalitas untuk departemen kepolisian pedesaan. Laporan tersebut menunjukkan pola spasial kriminalitas, dan peta menggambarkan keseluruhan dan kriminalitas khusus seperti penodongan ataupun kejahatan. Sehingga pihak kepolisian memiliki gagasan bilamana kejahatan serupa dapat terjadi. Peta yang diselesaikan itu membantu departemen kepolisian untuk memonitor kriminalitas.

North London Strategic Alliance (NLSA) memilih ESRI ArcPad GIS untuk memandu tekonologi untuk melawan aktivitas kriminalitas seperti graffiti, flytipping, perilaku antisosial dan pencurigaan kendaraan bermotor dan menyesuaikan kondisi lingkungan yang mendukung berbagai aktivitas kejahatan itu.

Solusi GIS bergerak memungkinkan para pejabat wilayah, seperti para petugas lapangan, dan komunitas kepolisian lainnya memberikan dukungan kepada petugas, untuk melaporkan lokasi dan detil kejadian setiap waktu dengan menggunakan teknologi GPS dan GPRS, sehingga memampukan mereka melakukan aksi korektif dengan segera.

Polisi Tasmania telah menandatangani perjanjian lisensi perangkat lunak selama tiga tahun dengan perusahaan MapInfo. Perusahaan akan memberikan akses kepada 1.500 petugas dan pelayan publik lainnya untuk memperoleh data dan peta kriminal dengan lebih cepat, dengan analisis pola kriminalitas yang lebih komprehensif.

Di Rusia, teknologi ini juga telah digunakan untuk mengatasi kriminalitas bidang kehutanan yang mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup di Far Eastern Federal District Rusia. Valery Roshchupkin, Kepala Kantor Kehutanan Federal mengatakan sebuah pertemuan telah digelar dengan wakil khusus presiden untuk membahas sistem monitoring hutan baru. Pejabat kehutanan mencoba melakukan kontrol dengan menggunakan survei ruang digital dan fotografi dan aerial photography yang memungkinkan mereka dengan cepat menemukan area dimana penebangan pohon terjadi dan menetapkan apakah itu ilegal atau tidak.

Baru-baru ini Pemerintah Malaysia juga menyatakan menggunakan remote sensing atau teknologi satelit melalui Pusat Remote Sensing Malaysia, yang digunakan untuk mendeteksi illegal logging di negara itu.

Penggunaan teknologi geospasial juga dilakukan di beberapa negara lain seperti Afghanistan dengan menggunakan monitor citra satelit IKONOS. (bj)


Tidak ada komentar: